SERUNYA PUNYA MAJALAH SEKOLAH
SERUNYA PUNYA MAJALAH SEKOLAH
KBMN angkatan : 28
Tema : Mengelola Majalah Sekolah
Narasumber : Widya Setianingsih, S.Ag.
Moderator : Mutmainah, M.Pd.
Merupakan suatu kebanggaan jika sekolah memiliki Majalah Sekolah sendiri. Banyak manfaat yang didapatkan. Media komunikasi, promosi, publikasi dan wadah kreativitas guru dan siswa dapat tersalurkan dan kembangkan tanpa mencari kemana harus dikirimnya agar semua dapat melihat dan menikmati.
Tapi ... apa mungkin segampang ini membuat majalah sekolah ???
Bagaimana caranya ???
Biaya darimana ???
Begitu banyak pertanyaan, daripada galau lebih baik kita temukan jawabannya di kelas belajar malam ini. Okay.
Mari kita gabung di pertemuan ke-11. Tantangan menulis resume semakin terasa penting agar kelak bisa menjadi buku yang bermutu.
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.
salam sejahtera untuk kita semua
Selamat malam Bapak ibu hebat Indonesia yang tergabung dalam kelas Belajar Menulis Gelombang 28. Moderator sebagai pemandu kegiatan malam ini oleh Ibu Mutmainah biasa dipanggil Emut dari Lebak Banten. Alumni Belajar Menulis PGRI asuhan Omjay gelombang 24 ( Januari-Maret 2022) dan menghasilkan buku solo dan 20 buku antologi.
Menulis tanpa sekat dan batas
Semoga semangat kita tetap menyala untuk terus berkarya
Niat tetap terjaga untuk menambah ilmu dari narasumber yang luar biasa yaitu Ibu Widya Setianingsih, S.Ag. dan untuk sejenak silakan baca profil narsum dibawah ini :
Ingin lebih tahu mendalam tentang Majalah Sekolah??? Yuuk kita kulik dari pimrednya langsung 😉
Sahabat literasi nusantara, jika kita menyadari bahwa kita hanyalah pencinta literasi biasa dan berawal dari zero. untuk mampu melejitkan potensi yang kita miliki tunjukkan dengan menjadi penulis yang produktif.
Kuncinya adalah MAU
Bagaimana juga satu ons tindakan lebih berarti daripada satu ton pemikiran.
So ayoo segera bersiap keluar dari zona nyaman untuk menyambut kesuksesan. Saatnya telah tiba ... hari ini adalah hari kesuksesan yang harus di raih.
Disaat kita kita berfoto bersama anak didik kita terpampang di sebuah artikel atau apapun, entah itu karena prestasi atau sekedar foto selfi saat melakukan kegiatan sekolah. Pasti rasa bangga bercampur senang bukan ???
Setiap sekolah tentu kita dikenal, baik negeri maupun swasta. Sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orang tua, masyarakat sebagai Stake Holder sangat diperlukan. Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah.
Tentu hal itu tidak mudah dan terfikir oleh kita, haduuh rasanya tidak mampu deh punya majalah sendiri. SDM kurang, biaya tidak ada, dan dukungan dari sekolah kurang optimal.
Itu sama dengan pikiran narasumber awal mendirikan Kharisma (nama majalah Sekolah MI Khodijah). Awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah. Satu teman saya sebagai pimred merangkap layouter. Dan saya (narsum hari ini) sebagai pemburu berita merangkap bendahara. Majalah Kharisma pertama kali beredar hanya berukuran setengah kertas folio. Untuk mencetaknya hanya mampu fotokopi. Layout dengan cara gunting dan tempel. Kemampuan menulis apa adanya bukan soalan. Yang diinginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik di MI Khodijah Malang. Akhirnya majalah sekolah perdana sampai ditangan peserta didik dan didanai oleh pihak sekolah.
Perjalanan Majalah Sekolah yang apa adanya berjalan hingga dua tahun. Sampai akhirnya kami harus melepas majalah Kharisma di tahun ke tiga. SDM terbatas dan dana menjadi kendala utama.
Dua tahun Kharisma melakukan hibernasi. Hingga akhirnya bangun kembali. Selama tidur panjang kami sibuk berbenah diri. Crew Majalah kami lengkapi. Mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita.
Kami ajukan proposal yang detail pada pihak sekolah. Mencri solusi pendanaan selain dari dana BOS. Mempercantik tampilan hingga ke percetakaan. Mempertebal muatan bergizi dari isi majalah. Finally "KHARISMA REBORN"
Kunci utamanya adalah MAU.
Insyaallah semua akan diberi kemudahan. Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yang sepadan.
Wah... ternyata sudah banyak yang sering menulis kegiatan sekolah yang dilakukan setiap hari. Belum ada 15 menit yang mengirim artikel sudah banyak.
Masih banyak lagi kiriman artikel yang mengikuti tantangan ini. 15 menit terakhir terhitung ada 20 yang telah mengirim artikelnya. Semua hebat dan kreatif.... keren 👏👏👏
Mantazzz👏👏👏👏👏 ...
Tandanya semua bisa dan siap menjadi pimred majalah sekolah masing-masing.
Dengan berakhirnya tantangan yang kami lakukan, pemberian materipun telah berakhir dan waktunya tanya jawab.
Kunci utamanya jangan takut mencoba sesuatu yang baru. Kerja keras ... dan semangat.
Di slide 20 ada istilah ISSBN, dan kepanjangannya adalah mengacu pada WIKIPEDIA. ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit.
Saat ini ISBN diganti QCRBN (QR Code Standard Book Number) adalah aplikasi pengidentifikasi Buku dengan teknologi terbaru dengan QR Code sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit.
Dengan nama lain kode paten bahwa buku itu adalah karya kita yang tidak bisa diambil atau dibajak orang lain.
Mengelola Majalah sekolah tidaklah mudah. Diperlukan kemauan kuat. Dan kadang siap apa saja. jika tulisan terlambat datang, kitalah serepnya. Banyak contohnya untuk majalah komunitas semacam ini, yang nulisnya itu-itu terus. Tetapi sebenarnya kalau kita punya tabungan naskah, enak. Pembuatan majalah dengan cover hard apa tidak mehong dan apakah orang tua tidak berat membayarnya, wajib kan
Benar sekali dan semua itu harus memiliki seseorang yang menjadi motor suatu organisasi. Yang mendorong, mengompori crew. Untuk menggugah rasa memiliki kita dapat libatkan siswa melalui guru untuk ikut serta menulis, karya terbaik tampilkan di Majalah Sekolah. Selain itu guru-guru juga dapat ikut serta untuk mendokumentasikan kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan. Tampilkan di majalah. Tentu rasa senang akan timbul dan orang tua bangga dengan karya dan kreatif anak-anaknya.
Untuk soal budget pada majalah sekolah dapat dimanage sendiri, mulai dari jumlah halaman, warna, gambar, hingga waktu penerbitan.
- niat yang kuat,
- pantang menyerah,
- komitmen, dan
- doa
Kegiatan ini telah berakhir dan ditutup oleh moderator sebagai pemandu kegiatan.
Genggam semua ilmu yang telah didapat selama ini. Untuk menjadi bekal berkarya demi keabadian diri. Jangan lupa karya solo selalu dinanti.
Resume yang penuh
BalasHapusSuper komplit
Terimakasih bu ovi
HapusResum yg komplit...mksh sdh memasukkan artikel saya jg
BalasHapus